Sak Dermo itu Damai

Priiittt…!!!

Dalam seumur hidup, baru kali ini saya didapuk jadi wasit sepak bola. Entah ilham apa yang berhembus di kepala salah satu teman saya, Darsono, Minggu pagi tadi saya diminta jadi wasit sepak bola… “Mas Teguh, amsol jadi wasit donk”

Duaarrr… laksana petir di siang bolong (hahaha… lebay), kok tiba-tiba ada penawaran yang belum pernah sekalipun datang sebelumnya kepada saya: jadi wasit sepak bola! tanpa bantuan hakim garis pula… Fyuhh. Memang selama ini saya berpengalaman menjadi wasit-juri, tapi itu hanya di ajang pertandingan pencak silat. Wasit sepak bola? wahh… sama sekali buta.

Tadinya sempat menghindar, tapi karena saya pikir “ini tantangan baru”, akhirnya gayung bersambut. Saya jadi wasit pertandingan sepak bola untuk pertama kali. What a surprise. Tapi jelasnya kenapa saya terima ‘tantangan’ ini adalah karena para pemain bola kali ini sudah mengerti kaidah “sak dermo”. Sak dermo sendiri maksudnya adalah mengerti bahwa semua yang turun ke lapangan ini niatnya olah raga, bukan kompetisi. Jadi kalau pun wasit melakukan kesalahan dalam memimpin pertandingan, ya semua harap maklum. Soale wasitnya wasit dadakan dan belum punya pengalaman, hehe.

Well, alhasil saya pun 2 kali melakukan kesalahan. Yang seharusnya tidak OFF SIDE, saya anggap OFF SIDE. Yah, tapi itulah sak dermo, semua asik-asik aja. Dua kali itu pula saya sempat diprotes, tapi no problem. Sampai-sampai salah satu pihak yang bertanding bilang “tenang aja mas, kalo yang protes kita sih damai lahh…”.

So guys, sak dermo itu damai. Buktikan aja sendiri.

Priiittt…. lanjuuuttt!!!

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *